Rabu, 24 Juli 2013

Pencurian di Wamena 1

"Belum di Wamena kalau belum kehilangan...."

Penduduk asli lembah baliem memang tidak menganggap pencurian sebagai hal yang tabu, sehingga pencurian seringkali terjadi di kota, korbannya pun bukan hanya pendatang, namun juga penduduk asli setempat.
Pencurian di wamena menjadi kasus yang paling paling banyak laporannya di polres jayawijaya, bersaing dengan kekerasan rumah tangga. Banyak sekali hal yang bisa diceritakan mengenai tema pencurian di wamena. Pencurian alias rumah kebobolan bisa terjadi malam maupun siang hari. Para pegawai KPPN wamena juga seringkali menjadi korban pembobolan, karena kebanyakan mereka bujang (baik bujang betulan maupun bujang lokal), sehingga ketika semua kerja, komplek perumahan KPPN menjadi sepi.

Untuk komplek perumahan di Jalan Thamrin benar-benar tidak ada orang, sedangkan di komplek perumahan di jalan irian masih ada beberapa orang istri pegawai. Perumahan thamrin ada 4 rumah dan semua rumah itu dalam setahun ini sudah kebobolan semua, kerena kan!.

Pertama yang akan saya ceritakan tentang pencurian di wamena adalah kebobolan di rumah kepala seksi vera, malam itu sekitar pukul 2 dini hari dan beliau sedang nyenyak tidur, maling mencongkel jendela rumah dan berhasil masuk. Setelah menggeladah rumah dan mengeluarkan barang-barang yang hendak dicuri mulai dari pakaian, sepatu, bahan makanan dll, kemudian pencurinya mengumpulkannya di dekat pintu.

Ketika itu penghuni rumah terbangun. pencuri sedang berada di diket pintu kamar, penghuni rumah juga hendak membuka pintu karena adanya maling masuk. ketika pintu dibuka, keduanya sama-sama kaget dan spontan saja penghuni rumah membanting pintu dan sedang di pencuri langsung lari keluar tanpa sempat membawa satu barangpun kecuali parang yang kala itu ada di tangannya. bahkan peralatan yang dia gunakan untuk congkel-mencongkel juga ketinggalan.

karena syok bertatap muka dengan pencuri, akhirnya beliau pagi-paginya langsung pindah ke rumah yang masih kosong di komplek jalan irian.

Yang kedua pencurian di rumah kepala seksi pencairan dana, masih di komplek perumahan KPPN jalan thamrin. ketika itu beliau sedang dinas, tidak ada barang berharga yang hilang. sayapun kurang mengatahui bagaimana persis kejadiannya karena ketika itu tidak ada orang. Namun yang mengherankan dan sampai kini tidak ditemukan jawabannya adalah tidak diketahui darimana maling masuk karena tidak ada pintu, jendela ataupun talase yang rusak.

Kesimpulan yang ada hingga sekarang adalah bahwa pencuri memiliki duplikat kunci, sehingga beliau langsung mengganti kunci pintu.
Pencurian di Wamena


Tidak ada komentar:

Posting Komentar